Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, bencana yang melanda Sumatera kali ini berbeda karena terjadi secara bersamaan di tiga provinsi besar, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
JAKARTA UMMATV.COM- Laznas AQL Peduli memberangkatkan lima truk logistik bantuan kemanusiaan dalam program Pulihkan Sumatera untuk wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Ahad (14/12/2025). Pelepasan bantuan dilakukan di AQL Islamic Centre Tebet, Jakarta Selatan, oleh Pembina Laznas AQL Peduli, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN). Total bantuan yang dikirim mencapai sekitar 20 ton logistik yang berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat bagi para penyintas bencana. Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, bencana yang melanda Sumatera kali ini berbeda karena terjadi secara bersamaan di tiga provinsi besar, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kondisi tersebut menuntut kerja kemanusiaan berskala besar dan terkoordinasi. “Sumatera ini tidak seperti yang lain-lain. Dulu cuma Padang saja, Lombok saja, Palu saja, kemudian Sigi, kemudian Merapi, kemudian Halmahera Selatan dan seterusnya. Tapi kali ini, karena tiga provinsi besar: Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, maka kami berinisiatif harus kerja besar,” ujar UBN. Ia menjelaskan, Laznas AQL Peduli memadukan tim kepedulian yang telah berpengalaman di lapangan dengan sistem pengelolaan zakat yang profesional dan transparan. Untuk penanganan bencana Sumatera, posko utama ditempatkan di Medan, tepatnya di Perumahan Johor City (J-City), dengan sejumlah pos relawan di Besitang dan Panyabungan Selatan. Menurut UBN, gerakan kemanusiaan yang dijalankan berbasis masjid. Masjid tidak hanya dibersihkan dan diaktifkan kembali, tetapi juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti MCK, dapur umum, dan tandon air bersih. “Masjid kita pulihkan, kita aktivasi, termasuk MCK-nya. Lalu masjid itu kita tambah dengan dapur umum dan tandon air. Di awal, fokus kita adalah air bersih dan nasi bungkus,” katanya. UBN menambahkan, kondisi di lapangan hingga saat ini masih sangat berat karena kerusakan tidak hanya terjadi pada aspek logistik, tetapi juga infrastruktur. Laznas AQL Peduli menargetkan kerja kemanusiaan minimal selama tiga bulan yang mencakup bantuan darurat, pemulihan psikologis, hingga layanan kesehatan. Bahkan, bila diperlukan, pendampingan masyarakat dapat dilakukan dalam jangka panjang. “Kali ini kita memberangkatkan lima truk, kerja sama antara majelis taklim, komunitas, dan kelompok-kelompok lainnya,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Laznas AQL, Samade Saputra, menyampaikan bahwa proses pemulihan awal telah dilakukan di sejumlah titik di Sumatera Utara. Dua masjid di Medan berhasil dibersihkan melalui sinergi beberapa lembaga. “Alhamdulillah sudah ada dua masjid yang kami bersihkan. Yang semula masjid dan areanya terendam lumpur, per Jumat kemarin sudah bisa digunakan untuk salat Jumat. Pengungsian juga menjadi lebih kondusif karena masjidnya sudah dibersihkan,” kata Samade. Ia menambahkan, per hari ini Laznas AQL juga telah mendirikan dapur umum di Masjid Al-Ikhlas. Keberadaan dapur umum tersebut memungkinkan distribusi makanan langsung ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau lembaga kemanusiaan lain. “Dengan adanya dapur umum, tidak perlu lagi mengirim ribuan nasi dari Kota Medan dan sekitarnya. Insyaallah dari dapur umum ini makanan akan kami sebar ke lorong-lorong dan titik-titik yang belum dijangkau NGO lainnya,” ujarnya. Program Pulihkan Sumatera diharapkan dapat mempercepat pemulihan masyarakat terdampak sekaligus memperkuat peran masjid sebagai pusat layanan kemanusiaan di masa bencana.*